Aspek Kunci yang di Pertimbangkan ketika memilih Seragam Kerja untuk Industri Makanan dan Minuman
Industri makanan dan minuman sangat memperhatikan aspek mutu dan keamanan produk yang di hasilkan sehingga harus menerapkan berbagai standar baik nasional maupun internasional seperti : Good Manufacturing Practices / GMP, CPPOB ( Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik), HACCP, ISO 22000, FSSC 22000, BRC dan lain lain baik kebutuhan internal karena persyaratan regulasi maupun persyaratan pelanggan ataupun buyer. Dalam menerapkan standar tersebut salah satu aspek yang kendalikan untuk menjaga hygiene personel yang bekerja di area produksi penggunaan pakaian kerja (workwear) yang mampu melindungi resiko kontaminasi dari personel baik ke lingkungan kerja maupun ke produk yang di hasilkan.
Oleh karena itu banyak hal yang perlu diperhatikan saat akan memilih pakaian kerja /workwear bagi karyawan di industri makanan dan minuman. Yang terpenting, garmen harus mendukung manajemen risiko keseluruhan untuk keamanan pangan dan memastikan bahwa produk tidak terpapar risiko kontaminasi dari karyawan. Dan tentu saja, pakaian kerja harus nyaman dipakai untuk semua karyawan, apa pun tugas yang mereka lakukan selama bekerja.
Untuk membantu industri makanan dan minuman dalam pemilih pakaian kerja maka harus memastikan bahwa pakaian kerja yang digunakan dapat memenuhi keamanan dan kebersihan produk makanan dan minuman tingkat tinggi, tidak hanya sekarang tetapi juga di masa mendatang. Ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan utama antara lain:
- Persyaratan dan sertifikasi standar nasional dan Internasional dan harapan dari pelanggan
Saat ini, banyak produsen makanan dan minuman mengalami peningkatan kebutuhan dari pelanggannya. Misalnya pengecer yang mengharuskan seluruh rantai pasokan untuk mematuhi standar keamanan pangan tertentu dan mengauditnya secara teratur. Apa yang dikenakan karyawan selama produksi berdampak besar pada keamanan pangan, dan pengaturan pakaian kerja dapat dengan mudah distandarisasi agar sesuai dengan standar internasional dan nasional yang berlaku dan banyak digunakan untuk keamanan pangan seperti GMP, CPPOB, ISO 22000, BRC, Tesco dan HACCP dan lain lain. Oleh karena itu perusahaan makanan dan minuman yang menerapkan dan sertifikasi standar internasional seperti ISO 22000, FSSC 22000, BRC, HACCP ataupun standar nasional seperti GMP/ CPPOB ( Cara Produksi Makanan Yang Baik) atau bahkan audit customer atau persyaratan negara tujuan ekspor seperti Tesco, NSF, AIB, GACC ( General Administration of Customs China ), FSMA FDA audit dan lain lain yang mana memiliki persyaratan spesifik terkait workwear / pakaian kerja maka harus di perhatikan dan dipastikan memenuhi standar tersebut.
- Tingkat Resiko Produk yang di hasilkan
Aspek terpenting persyaratan pakaian kerja saat memproduksi makanan dan minuman sangat berkorelasi dengan tingkat risiko dalam produksi makanan dan minuman. Semakin mudah rusak produk makanan dan minuman yang diproduksi, maka semakin tinggi pula tingkat risikonya. Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan saat memilih pengaturan pakaian kerja. Selain itu, pengaturan produksi (terbuka / tertutup) serta proses produksi juga mempengaruhi tingkat risiko yang di miliki.
Oleh karena itu maka sangat berguna dan penting untuk memperhatikan tiga tingkat risiko yang berbeda beda dari produk yanv dihasilkan:
- Risiko maksimum (penanganan makanan dan minuman yang sangat mudah rusak ) atau untuk dikonsumsi segera, misalnya susu, daging olahan, ikan olahan, ice creem )
- Risiko tinggi (penanganan makanan/minuman atau bahan yang mudah rusak atau bahan yang terkadang diproses lebih lanjut, misalnya daging mentah, ikan, )
- Medium Risk ( Penanganan makanan minuman yang tidak mudah rusak dan tidak ada penganan lanjutan) artinya produk makanan yang siap di konsumsi seperti Snack, cake)
- Resiko rendah (penanganan makanan/ minuman yang tidak mudah busuk dan diproses lebih lanjut, misalnya kentang atau kopi)
Secara umum, semakin tinggi risikonya, semakin ketat desain workwear / pakaian kerja tersebut. Misalnya, tidak boleh ada kantong dan kancing pada garmen yang digunakan di area produksi berisiko maksimum, untuk mencegah benda asing masuk ke produk atau proses produksi.
- Tujuan pelindung dari pakaian kerja
Seringkali saat karyawan bekerja di area produksi makanan dan minuman, pekerjaan itu tidak hanya terkait dengan risiko mutu dan keamanan produk yang dihasilkan namun juga harus mempertimbangkan resiko Keselamatan Kerja bagi karyawan. Fungsi terpenting dari pakaian kerja adalah melindungi produk, namun kadangkala ada juga memiliki potensi terhadap keselamatan kerja. Dalam keadaan seperti ini, garmen harus melindungi baik karyawan maupun produk yang diproduksi, karena pekerjaan terkadang perlu dilakukan, saat produksi masih berjalan.
- Kondisi di area produksi
Pakaian kerja harus nyaman dipakai oleh karyawan, untuk memastikan lingkungan kerja terbaik. Artinya, kondisi udara di area produksi seperti suhu ruang, suhu panas, suhu dingin, suhu beku dan lain lain, kondisi area kerja basah ber air, kering, berdebu juga harus diperhatikan saat memilih pakaian kerja /workwear. Jika kondisi ruangan suhu tinggi, pakaian harus ringan sambil tetap memastikan tingkat keamanan pangan dan minuman yang tinggi. Jika dingin, diperlukan jaket termal. Namun, kain ini mungkin tidak memenuhi standar keamanan pangan umum dan oleh karena itu, harus dikenakan di bawah mantel atau jaket biasa, untuk memenuhi persyaratan keamanan pangan standar. Demikain juga kalau area kerja basah dan banyak menggunakan air saat bekerja maka pakaian kerja harus mempertimbangkan pelindung agar tidak mudah basah.
- Cocok dan nyaman untuk semua orang
Pakaian kerja harus sesuai dengan semua karyawan dan tidak menghalangi mereka dalam tugas-tugas mereka. Oleh karena itu harus mempertimbangkan apakah ada tugas, yang memerlukan fungsionalitas tertentu ditambahkan ke pakaian kerja, agar sesuai dengan tujuan. Misalnya, pakaian kerja dengan lengan yang terbuat dari bahan anti air, jika pekerjaan tersebut termasuk kontak rutin dengan air dan kelembapan tinggi. Juga, pertimbangkan apakah koleksi pakaian kerja uniseks standar sudah cukup, atau apakah juga ingin memasukkan gaya wanita untuk memastikan bahwa karyawan wanita merasa nyaman mengenakan pakaian kerja mereka. Mungkin juga membutuhkan ukuran khusus (ekstra tinggi/ besar, mungil, dll.), Yang semuanya harus dipertimbangkan saat memilih pengaturan pakaian kerja.